Penanganan Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik adalah salah satu jenis manifestasi alergi pada anak dan bersifat herediter. Biasanya dapat ditemukan gejala alergi yang sama atau berbeda seperti asma dan rhinitis alergi pada riwayat keluarga sang anak. Untuk penanganan dermatitis atopik disarankan berkonsultasi kepada dokter anak atau dokter kulit dengan fokus utama pada pencegahan pencetus yaitu menghindari faktor-faktor pemicu timbulnya dermatitis atopik.

 

Berikut adalah panduan manajemen dermatitis atopik:

Perawatan kulit untuk memperbaiki dan mempertahankan barrier kulit yang sehat.

Fokus perawatan adalah mempertahankan hidrasi kulit dan menghindari iritan.Pasien dengan dermatitis atopi tetap mandi seperti biasa dengan air hangat dan waktu yang tidak terlalu lama agar mengurangi dehidrasi pada kulit. Gunakan sabun tanpa parfum untuk membersihkan bakteri dari kulit. Lanjutkan dengan pelembab untuk memperbaiki barrier kulit dan meningkatkan efektivitas obat. Gunakan pelembab tanpa parfum dan pengawet.

Obat topikal antiinflamasi untuk menekan respons inflamasi.

Steroid topikal umum aman untuk dermatitis atopik jika digunakan dengan benar. Efek sampingnya termasuk atrofi kulit, striae, teleangiektasia, dan penyerapan kulit yang mengakibatkan supresi adrenal.  Gunakan steroid yang murah dengan potensi rendah-sedang seperti hidrokortison dan triamsinolon. Penggunaan steroid potensi rendah pada area wajah, leher, dan lipatan kulit serta potensi sedang untuk area tubuh dan ekstremitas.

Pengurang gatal.

Antihistamin oral tidak memiliki efek langsung pada dermatitis namun dapat membantu mengurangi sensasi gatal dan dengan demikian mengurangi trauma garukan pada lesi. Antihistamin topikal tidak efektif dan mengandung iritan potensial yang dapat memperburuk dermatitis.

Penanganan infeksi pencetus, mengetahui dan mengobati eksaserbasi akibat infeksi.

Sekitar 90% pasien dengan dermatitis mengalami kolonisasi Staphylococcus aureus. Terdapat tanda klinis infeksi seperti pustul, nanah, dan krusta. Berikan antibiotik topikal, oral, ataupun intravena tergantung besarnya lesi. Mupirocin adalah pilihan untuk pengobatan topikal sedangkan Cephalexin adalah pilihan jika dibutuhkan antibotik oral tanpa suspek MRSA. Tetap lakukan perbaikan barrier kulit dengan mandi, pelembab, dan anti inflamasi topikal.

 

 

dr. Fiona Esmeralda, MM

*Reviewed by dr. Indah Pratiwi, SpA

Feel free to leave your thoughts :)