Gejala Diare Akut pada Anak

 

Diare akut adalah kasus yang sangat umum dijumpai pada anak. Pastinya semya orang tua pernah mengalami anak yang tiba-tiba diare dan bahkan berlangsung dalam kondisi yang cukup mengkhawatirkan sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit. Diare sebagian besar disebabkan oleh virus yang sifatnya self- limiting atau mampu sembuh sendiri.  Namun hal ini tidak berarti diare tidaklah berbahaya karena proses penyakitnya yang memiliki efek dehidrasi. Kenali gejala diare akut pada anak untuk penanganan yang lebih baik.

 

Secara definisi, diare adalah buang air besar yang sering (>3 kali dalam 24 jam), cair, dan berbeda dari kebiasaan si anak  dalam 1 minggu). Terkadang, pada tinja terdapat mukus atau darah. Mengidentifikasi diare ringan tidak mudah karena pada anak sehat, volume dan konsistensi tinja dapat bervariasi tergantung usia dan makanannya. Contohnya, pada bayi dengan ASI eksklusif akan memiliki tinja cair dan frekuensi defekasi yang sering tetapi masih dianggap normal.

 

Anak dengan diare dapat turun nafsu makannya, muntah, turun  berat badan, atau demam. Jika diare parah atau terjadi dalam waktu yang lama makan anak dapat mengalami dehidrasi. Bayi atau anak kecil lebih dapat mengalami dehidrasi dalam waktu yang singkat.

Dehidrasi berat dapat menyebabkan kejang, kerusakan otak, dan kematian. Secara global, diare menyebabkan kematian pada 2-3 juta anak per tahun yang terutama berasal dari negara berkembang.

 

Diare dapat dibedakan menjadi diare akut dan diare kronis berdasarkan lama terjadinya diare.  Selain berbeda penyebabnya, diare akut dan kronis juga berbeda tata laksananya.

 

Penyebab diare akut:

  • Infeksi saluran pencernaan (paling sering disebabkan oleh virus)
  • Keracunan makanan (makanan yang tercemar toksin bakteri)
  • Penggunaan antibiotik (beberapa antibiotik dapat mengubah tipe dan jumlah bakteri dalam usus dan menyebabkan diare)
  • Alergi makanan

 

Penyebab diare kronis:

  • Faktor diet seperti intoleransi laktosa atau konsumsi berlebihan dari suatu jenis makanan
  • Infeksi (biasanya parasit)
  • Celiac disease
  • Inflammatory bowel disease

 

Saat berobat ke dokter, sebaiknya orang tua menjelaskan dengan lengkap meliputi:

  • Lama diare
  • Frekuensi, warna, dan konsistensi tinja
  • Ada/tidaknya lendir dan/atau darah
  • Tanda-tanda dehidrasi: rasa haus, buang air kecil terakhir, rewel, lemah, penurunan kesadaran.
  • Lainnya: muntah, demam, sesak, kejang, kembung.
  • Asupan: jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum dan selama diare berlangsung

Diagnosis terpenting untuk diare adalah menentukan derajat dehidrasi. Oleh karena itu penting untuk berobat ke dokter jika diare tidak berhenti atau disertai muntah terus-menerus karena dapat mengakibatkan dehidrasi.

Baca juga mengenai tata laksana diare akut.

 

dr. Fiona Esmeralda, MM

*Reviewed by: dr. Ariani Dewi Widodo, SpA (RSAB Harapan Kita)

Comments

  1. […] melakukan diagnosis diare akut secara tepat maka penanganan diare akut pada anak memiliki  fokus utama pada pencegahan terjadinya […]

Feel free to leave your thoughts :)