Definisi
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada demam atau kenaikan suhu tubuh (suhu tubuh >38°C, dengan metode pengukuran apapun) tanpa infeksi sistem saraf pusat dan terjadi pada anak usia 6 bulan-3 tahun (The American Academy of Pediatrics, 2011).
Elemen penting dalam definisi ini adalah usia, demam, dan kejang.
Pada beberapa studi terdapat perbedaan mengenai usia munculnya kejang, mulai dari usia 1 bulan atau 3 bulan. Tidak ada batas atas usia yang digunakan, namun umumnya kejang demam terjadi pada usia 6 bulan hingga 3 tahun, dengan insidens puncak pada usia 18 bulan. (Swaiman’s Pediatric Neurology 5th edition, 2012)
Jika terjadi pada anak usia <6 bulan atau >5 tahun maka dipikirkan kemungkinan lain seperti infeksi susunan saraf pusat atau epilepsi yang terjadi bersama demam.
Kejang demam dibagi 2 kategori yakni sederhana dan kompleks serta dapat dibedakan melalui anamnesis yang lengkap dan terperinci.
Kejang demam sederhana (70%-80%) adalah kejang demam yang berlangsung <15 menit, berbentuk kejang umum (tanpa komponen fokal), dan hanya berlangsung sekali dalam waktu 24 jam.
Kejang demam kompleks (20-30%) adalah kejang demam yang berlangsung >15 menit, berbentuk kejang fokal, atau berulang dalam 24 jam.
Penyebab kejang demam adalah interaksi antara:
- imaturitas otak dan termoregulator
- demam yang mengakibatkan kebutuhan oksigen meningkat
- predisposisi genetik
Diagnosis
Anamnesis
- Jenis kejang (umum atau fokal)
- Frekuensi dan lama kejang
- Kondisi sebelum dan sesudah kejang (adanya demam dan tingkat kesadaran anak)
- Adanya infeksi lain
- Riwayat perkembangan
- Adanya epilepsi dan riwayat kejang demam pada keluarga
Singkirkan penyebab kejang lain:
- Infeksi susunan saraf pusat (meningitis atau ensefalitis)
- Gangguan elektrolit berat (muntah dan/atau diare)
- Gangguan neurologi akut
- Kekurangan asupan: hipoglikemia
- Sesak: hipoksemia
Pemeriksaan Fisik
- Kesadaran
- Suhu tubuh
- Rangsang meningeal: kaku kuduk, bruzinski
- Pemeriksaan saraf kranial
- Tanda peningkatan tekanan intrakranial: ubun-ubun besar membonjol, papil edema
- Tanda infeksi lain
- Pemeriksaan neurologi: tonus, refleks
Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium: tidak rutin dan hanya bersifat untuk mencari sumber infeksi lain jika ada (direkomendasikan pada anak usia >6 bulan). Pemeriksaan yang dilakukan: darah perifer lengkap, gula darah, elektrolit, urinalisis, biakan darah, urin, dan feses.
- Pemeriksaan cairan serebrospinal (pungsi lumbal) untuk menyingkirkan dugaan infeksi susunan saraf pusat (meningitis atau ensefalitis).
Kejadian meningitis pada pasien yang datang dengan klinis kejang demam adalah antara 2-5%. Anak dengan meningitis memiliki faktor risiko yang dapat dikenali.
Guideline the American Academy of Pediatrics (AAP):
- Pungsi lumbal direkomendasikan pada bayi usia di bawah 1 tahun dengan kejang demam.
- Anak berusia 1-1,5 tahun memerlukan pemeriksaan yang teliti, karena tanda khas meningitis mungkin tidak muncul.
- Pungsi lumbal tidak direkomendasikan pada anak > 1,5 tahun tanpa kecurigaan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.
- Pungsi lumbal direkomendasikan pada:
- anak dengan kejang demam kompleks pertama
- anak dengan klinis letargi persisten
- anak yang telah mendapat terapi antibiotik sebelumnya
- kejang demam pertama pada anak berusia > 5 tahun
- EEG, MRI, CT scan: tidak rutin dan hanya jika ada indikasi.
dr. Fiona Esmeralda, MM
Reviewed by: dr. Ida Ratna, SpS
[…] Umumnya kejang berlangsung singkat dan telah berakhir saat tiba di rumah sakit. Yang penting dilakukan adalah medikamentosa saat demam untuk mencegah terjadinya kejang demam (Panduan Pelayanan Medis IDAI, 2006). […]