Apakah Vaksin HPV Aman untuk Anak?

Key facts

  • Human papillomavirus (HPV) is a group of viruses that are extremely common worldwide.
  • There are more than 100 types of HPV, of which at least 13 are cancer-causing (also known as high risk type).
  • HPV is mainly transmitted through sexual contact and most people are infected with HPV shortly after the onset of sexual activity.
  • Cervical cancer is caused by sexually acquired infection with certain types of HPV.
  • Two HPV types (16 and 18) cause 70% of cervical cancers and precancerous cervical lesions.
  • There is also evidence linking HPV with cancers of the anus, vulva, vagina and penis.
  • Cervical cancer is the second most common cancer in women living in less developed regions with an estimated 445 000 new cases in 2012 (84% of the new cases worldwide).
  • In 2012, approximately 270 000 women died from cervical cancer; more than 85% of these deaths occurring in low- and middle-income countries.
  • Vaccines against HPV 16 and 18 have been approved for use in many countries.

Apa ya hubungan antara vaksin HPV, kanker serviks, dan anak kita?

Rasanya tidak ada hubungannya ya. Tapi tiba-tiba muncul program pemerintah untuk vaksinasi HPV bagi anak perempuan usia 9-13 tahun di berbagai sekolah dasar. Sebuah program Puskesmas yang menarik karena kanker serviks tidak dihitung sebagai penyakit anak-anak, vaksin HPV bersifat tambahan, juga sebenarnya biaya vaksin ini di klinik swasta terhitung (sangat) mahal. Yang lebih menarik lagi adalah respons orang tua yang terlihat kurang antusias.

Huhuuuu… sedih yang kalau jadi tenaga kesehatan. Sudah vaksinnya gratis, disediakan, eh…masih kurang disambut. Tapi tapi pasti ada sebabnya.

Banyak orang tua bertanya.

Apakah vaksin HPV aman untuk anak?

Apakah perlu? Apa efek sampingnya? Beredar juga berita hoax tentang vaksin yang akan mengakibatkan menopause dini dan merupakan upaya sabotase terhadap kesehatan anak. Sebagian berpendapat bahwa pemberian vaksin ini dapat mengundang perilaku promiskuitas.

 

Yuk dibahas kalau begitu…..

 

Apa sih HPV itu?

HPV adalah singkatan dari Human Papilloma Virus, yaitu virus penyebab kanker serviks pada wanita dewasa. Walau ada lebih dari 100 strain tetapi ada setidaknya 13  yang menyebabkan kanker (high risk type) dan dua di antaranya (16 dan 18) adalah penyebab dari 70% kasus kanker yang ada.

Masa utama terinfeksi baik pada pria ataupun wanita adalah setelah aktif secara seksual karena ditularkan secara seksual. Sebagian besar infeksi HPV tidak menimbulkan gejala namun infeksi persisten tipe tertentu (biasanya tipe 16 dan 18) dapat berakhir dengan lesi prekanker. Jika tidak ditangani maka lesi dapat berkembang menjadi kanker walau membutuhkan waktu bertahun-tahun.

 

Gejala kanker serviks muncul setelah kanker mencapai stadium lanjut dan dapat berupa:

  • menstruasi tidak teratur, perdarahan di tengah siklus menstruasi, atau perdarahan vagina pasca berhubungan seksual
  • nyeri punggung, kaki, atau panggul
  • keputihan yang berbau
  • lelah, berat badan turun, hilangnya nafsu makan

 

Apa saja risiko untuk infeksi HPV persisten dan perkembangan kanker serviks?

  • usia dini saat pertama kali melakukan hubungan seksual
  • partner seks lebih dari satu
  • merokok
  • supresi kekebalan tubuh (pasien dengan HIV lebih rentan terhadap infeksi HPV)

 

Emm… jadi masalah ga sih untuk kita? atau untuk anak-anak kita?

Di dunia, kanker serviks adalah kanker dengan peringkat keempat sebesar 530.000 kasus pada 2012 yang mewakili 7,5% dari seluruh kematian wanita akibat kanker. Diperkirakan terjadi 270.000 kematian akibat kanker serviks setiap tahunnya. Di negara berkembang (seperti Indonesia ini lah yaaa), digalakkan program yang memungkinkan perempuan mendapatkan skrining agar dapat mendeteksi lesi prekanker pada stadium yang masih dapat diobati. Pengobatan dini dapat mencegah 80% kanker di negara seperti kita. Namun, terbatasnya akses skrining ini menyebabkan banyak yang tidak teridentifikasi hingga stadium yang lanjut dengan berbagai gejala. Salah satu skrining yang dianjurkan adalah pap smear rutin.

 

Vaksinasi HPV

Saat ini terdapat 2 vaksin yang melindungi terhadap HPV 16 dan 18 yang diketahui menyebabkan 70% kanker serviks. Vaksin ini juga memproteksi terhadap jenis HPV lainnya  seperti tipe 6 dan 11.

Ada beberapa poin penting tentang vaksinasi ini:

  • Uji klinis menunjukkan bahwa kedua vaksin bersifat aman dan sangat efektif dalam mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18.
  • Kedua vaksin bekerja paling baik jika diberikan sebelum terpapar dengan HPV. Oleh karena itu dipilihlah fase sebelum aktif secara seksual. Namun vaksin ini tidak dapat menyembuhkan infeksi  HPV atau kanker serviks yang sudah terjadi.
  • WHO merekomendasikan vaksinasi untuk anak perempuan usia 9-13 tahun sebagai upaya pencegahan kanker serviks.
  • Jadwal pemberian yaitu dua dosis dengan selang waktu 6 bulan untuk anak perempuan berusia <15 tahun dan 3 dosis untuk anak usia >15 tahun (interval 6 bulan antara pemberian).
  • Selain itu juga direkomenasikan intervensi untuk anak laki-laki dan perempuan berupa penundaan aktivitas seksual, sirkumsisi pada anak laki-laki, penghindaran merokok sebagai salah satu faktor risiko penting untuk kanker.
  • Di Indonesia, Departemen Kesehatan memberikan vaksinasi HPV gratis di puskesmas dan sekolah dasar untuk memerangi kanker serviks dalam bentuk bulan imunisasi anak sekolah (BIAS). DKI Jakarta menjadi percontohan dan diperuntukkan untuk anak perempuan kelas lima SD. Usia 9-13 tahun selain dianggap belum aktif secara seksual, juga adalah fase yang tepat untuk pembentukan imunitas sehingga cukup dengan 2 dosis pemberian saja.

 

Orang tua juga tidak perlu khawatir karena vaksin ini juga tidak mengandung HPV (baik dalam bentuk hidup, mati, atau dilemahkan) sehingga tidak dapat menyebabkan kanker serviks. Vaksin hanya terdiri dari protein yang mirip dengan HPV.

 

Klik untuk mengetahui cara kerja vaksin HPV

 

 

Jangan ragu untuk kesehatan anak kita di masa yang akan datang. Jadikanlah kanker serviks tidak ada hubungan dengan anak kita.

 

 

 

Keep reading. Stay fit.

 

 

 

dr. Fiona Esmeralda, MM

Have any questions? Talk to Fiona

 

 

Sumber:

www.who.int/immunization/diseases/hpv/en/

www.hpvvaccine.org.au/the-hpv-vaccine/how-does-it-work.aspx

Feel free to leave your thoughts :)